Header Ads

CARA MERAWAT BURUNG SIRPU



Sirpu yang biasa kita jumpai memiliki wilayah persebaran yang cukup luas, yaitu di Kawasan Oriental yang mencakup Asia Selatan (India, Srilanka, Bangladesh), wilayah selatan China, serta hampir seluruh negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Sirpu disebut sebagai common iora, untuk membedakannya dari green iora (Aegithina viridissima) atau cipoh jantung. Di Indonesia, sirpu memiliki nama resmi yaitu burung cipoh kacat, dengan wilayah persebaran Sumatera (Aegithina tiphia horizoptera), Kalimantan (Aegithina tiphia viridis), serta Jawa dan Bali (Aegithina tiphia scapularis) persebaran yang agak lebar sehingga diyakini spesies ini tidak terancam punah saat ini jumlah populasinya baik yang berkembangbiak maupun yang menetap, 

Jadi di Indonesia terdapat sedikitnya 3 subspesies sirpu.
 Hal ini perlu dijelaskan, agar sobat kicaumania tidak bingung jika melihat ada sirpu yang memiliki sedikit perbedaan dari sirpu yang biasa dilihatnya.

Selama musim kawin, terutama Maret-Juni di musim hujan, burung jantan akan melakukan peragaan percumbuan yang akrobatis,
terbang ke udara menegakkan bulu-bulunya, terutama pada pantatnya yang hijau pucat, kemudian berputar balik ke sarangnya. Sewaktu mendarat, dia mengembangkan ekornya dan menurunkan sayapnya. Dua dari empat telurnya diletakkan dalam sarang kecil dan kompak,

dan berbentuk seperti cawan yang terbuat dari re-rumputan dan diletakkan pada ujung percabangan. Sarang mereka diletakkan 2-25 kaki dari tanah. Berukuran sekitar 2,5 inci dengan kedalaman 20 inci. Di Jawa, setiap kali bertelur, hanya menghasilkan 2-3 butir saja. Baik jantan dan betina mengerami dan telur menetas setelah 14 hari kemudian.

jika kalian mendapatkan sirpu di alam liar  dan ingin memelihara nya cukup mudah jika kalian mendapatkan nya saat masih meloloh,tapi jika kalian mendapatkan nya sudah dewasa sangat sulit untuk menjinakkan nya karena burung sirpu itu rentan mati,

contoh kecilnya adalah saat burung sirpu tidur malam hari jika kaget dia akan gampang sekali stres dan langsung mati di tempat itu biasanya,apa mungkin serangan jantung atau apa saya juga kurang paham,ini hanya pengalaman pribadi saya,


jika ingin merawatnya :

1.Pilih burung sirtu yang berjenis kelamin jantan, kenapa harus memilih yang berjenis kelamin jantan? hal ini di karenakan suara burung sirtu sirtu jantan memiliki volume suara yang lebih keras serta memiliki variasi lagu yang lebih baik dari yang betina. Selain itu, burung sirtu jantan akan lebih cepat gacor jika di raway dengan rawatan yang tepat. 

2 .Pilih burung yang memiliki ekor pengumpul ketengah / tidak menyebar. Hal ini menandakan burung sedang top perform.

3. Pilih burung yang memiliki nafsu makan yang bagus dan ketika di pegang badannya berisi. Hal ini menenadkan burung sehat.

4 .Pilih burung yang tidak cacat fisik.

5.Pilih burung yang paling dominan serta terlihat lincah dan agresif

Setelah menemukan kriteria burung seperti yang sudah di jelaskan diatas, langkah selanjutnya adalah melakukan rawatan tahap pertama untuk burung sirtu hasil tangkapan liar. Perlu di perhatikan bahwa salah dalam melakukan rawatan akan membuat burung sirtu semakin setres dan akan sangat sulit untuk burung bisa gacor. 

nah sekarang cara merawatnya.

1.pagi hari jam 6 mandikan burung dengan cara di seprot seperti embun agar tidak setres.
2.berikan pakan ulat kandang dan vor halus ,leopart atau krotosari.
3.jemur sekitar 1 jam  sampai jam 7.matari belum terlalu panas jadi bisa sampai satu jam kita menjemurnya tapi jika cuaca panas jangan lama2 menjemurnya karena burung sirpu gak doyan panas,
4.setelah di jemur angin2 kan dulu di bawah pohon sekitar 20 menit.
5,kerodong kembali dan tempatkan di tempat yang agak sepi.dari lalu lalang manusia agar burung tidak terlalu setres

ulang terus beberapa hari maka anda akan merasakan bunyi burung tersebut setelah nya ,,,butuh kesabaran ekstra merawat burung ika dari ombyokan,,,
selamat mencoba........

No comments

Powered by Blogger.